Mengenal Lebih Dalam Tentang Angpao & Perkembangannya
Dalam negara Tionghoa dan beberapa negara di bagian Asia Tenggara, amplop merah atau biasa disebut dengan angpao merupakan hadiah berupa uang yang diberikan pada momen tertentu
27 January 2020
Dalam negara Tionghoa dan beberapa negara di bagian Asia Tenggara, amplop merah atau biasa disebut dengan angpao merupakan hadiah berupa uang yang diberikan pada momen tertentu seperti pernikahan, dan yang paling sering digunakan adalah saat Hari Raya Imlek. Meskipun demikian, hal yang paling penting dari sebuah angpao bukanlah sekedar isinya, tetapi angpao itu sendiri. Hal ini dikarenakan warna merah yang melambangkan keberuntungan dan kemakmuran dalam kultur Tionghoa itu sendiri. 

Asal Angpao

Dalam legenda pertama, Delapan Dewa mengubah diri mereka menjadi koin untuk membantu pasangan tua menyelamatkan putra mereka dari roh jahat bernama Sui, yang menerornya ketika dia tidur. Pada malam Tahun Baru, ketika Sui tampaknya membahayakan anak itu, koin-koin, yang diberikan kepada anak itu, menghasilkan cahaya yang kuat untuk menangkal iblis. Kisah ini telah mendorong orang tua untuk memberi anak-anak mereka uang yang dibungkus kertas merah, karena itu istilah yā su qan (uang yang menekan Sui).

Legenda kedua menceritakan peristiwa ketika putra Kaisar Xuanzong dari Dinasti Tang lahir. Untuk melindungi bayinya, Kaisar memberikan koin emas dan perak kepada para selirnya untuk digunakan sebagai jimat. Selanjutnya, praktik ini diadopsi oleh rakyat dan mereka mulai memberikan hadiah uang kepada anak-anak mereka.

Bagaimana Angpao Berkembang

Pada saat ini, pemberian angpao telah diperluas untuk mencakup acara-acara bahagia lainnya, seperti pernikahan, kelulusan, ulang tahun, dan sebagainya. Pada tahun 2014, aplikasi seluler dari negeri Tionghoa, WeChat, bahkan mempopulerkan angpao digital dengan memperkenalkan kemampuan untuk mendistribusikan angpao virtual ke kontak dan grup melalui platform pembayaran selulernya.

Di luar Tionghoa, tradisi ini telah melewati batas budaya dan agama. Tradisi ini senantiasa diadopsi di negara-negara seperti Malaysia, Brunei, Indonesia, dan Singapura, oleh para pemeluk agama muslim sebagai bagian dari perayaan Idul Fitri mereka. Tetapi perbedaannya adalah warnanya yang hijau. Demikian juga untuk acara besar Deepavali, komunitas Hindu lokal di Malaysia dan Singapura telah mengadopsi tradisi ini dengan menggunakan amplop ungu atau kuning sebagai pengganti warna merah.

Desain Angpao

Angpao tradisional masih dicetak dengan warna merah dan di stempel dengan pola emas diatasnya sedangkan angpao pada saat ini sudah menggunakan warna vibran lainnya seperti merah muda, oranye, dan sebagainya. Meskipun demikian, penggunaan warna merahpun masih sering digunakan untuk desain yang lebih klasik dan sederhana. 

Beberapa desain terkadang dicetak dalam warna yang beragam untuk visual yang lebih menarik. Tetapi satu hal yang wajib diingat yaitu untuk tidak menggunakan warna hitam dan putih sebagai angpao karena tradisi Tionghoa menjelaskan bahwa warna tersebut berkaitan dengan pemakanan dan duka dalam budaya mereka.


Ketika sudah mengenal tentang sejarah angpao dari masa ke masa, kini saatnya bagi anda untuk mendapatkan angpao yang memiliki desain menarik untuk merayakan Hari Raya Imlek bersama keluarga dan kerabat terdekat anda.

ILITHO kini hadir sebagai salah satu digital printing di Jakarta yang menyediakan layanan pencetakan angpao Imlek melalui www.elitho.id sebagai salah satu perlengkapan acara Imlek anda. 
Dengan harga mulai dari Rp 12.000 per pcs, custom desain berkualitas dari Paperwish dan Le Papier, dicetak dengan  4 Warna (CMYK), serta dengan 3 pilihan kertas, kami dapat memastikan bahwa angpao Imlek untuk keluarga dan kerabat anda dapat segera dicetak dengan proses cepat tanpa mengurangi kualitas dan tentunya dengan harga yang terjangkau.
 
Jadi, tunggu apalagi? Cetak Angpao Imlek untuk Hari Raya anda beserta keluarga dan kerabat hanya di ILITHO.